Sunday, September 15, 2013



Hewan

   Pada suatu hari, seorang dokter hewan didatangi oleh pasien. Lalu, bertanyalah sang dokter,

  "Hewan peliharaan anda sakit?" tanya sang Dokter.
  
  "Tidak, kura-kura dan landak saya baik-baik saja, kok," jawab si Pasien.
  
  "Lalu, siapa yang sakit?" tanya Dokter.

  "Saya, dok," jawab Pasien.

  "Tapi, anda kan bukan hewan?" tanya Dokter.

  "Iya, tapi saya cacingan, dok! Please helep mee!!"

   Ya sori kalau nggak lucu, komen ya kalau gak lucu. Ok, gw kira cukup ya buat malam ini. Daah night all! (Maaf sekali lagi yg kira ini copas. Sekali lagi semua ceritaku bukan copas tapi ku sadur ulang dari cerita aslinya. Jiah.. nyaris sama dong. Ya emang.)

Bom

  Bom

  Keterangan : S = Sersan
                              P = Prajurit
                              O = Operator
                              B = Bawahan


   Pada suatu hari di sebuah gedung,

   Nit ... nit ... nit ... nit ...

  S : "Elang satu ke Elang dua! Bagaimana keadaan di sana?"
  P : "Saya berada di depan bom waktu yang akan meledak, minta instruksi segera. Ganti,"
  S : "Sekarang bersihkan area dahulu,"
  P : "Siap, saya akan ke kamar mandi Sersan,"
  S : "Buat apa?"
  P : "Ambil pel sama sapu dulu,"
  S : "SEMPRUUUUL !!! Bukan itu, kamu bersihkan radius beberapa meter dari pusat bom dari
benda-benda yang bisa membahayakan,"
  P : "Siap laksanakan, ganti,"

  Beberapa menit kemudian,

  P : "Area sudah dibersihkan, minta instruksi segera ganti,"
  S : "Ok, sekarang fokuskan kepada bom. Berapa waktu tersisa?"
  P : "11 menit 59 detik Sersan,"
  S : "Kamu memiliki waktu 11 menit lagi. Sekarang, kamu bongkar bom itu menggunakan obeng,"
  P : "Kalau saya bongkar, garansinya batal dong,"
  S : "Semprulll!!! Emangnya itu barang elektronik apa? Pake ada segel elektroniknya segala lagi,"
  P : "Siap, maaf pak,"
  ...

  P : "Lapor! Bom sudah terbuka, di sini ada banyak kabel. Mohon instruksi segera, ganti,"
  S : "Sekarang potong kabel yang terdekat dari kamu, sekarang!"
  P : "Siap laksanakan, preeet ...." pembicaraan terpotong

  Kondisi markas heboh dan sersan marah-marah ...

  S : "Apa-apaan dia?!? Saya bilang potong kabel paling dekat itu yang di bomnya, ini dia malah potong kabel headset di badan dia! Dia itu prajurit dari mana sih?!?"
  S : "Sekarang gimana cara menghubungi dia operator?"
 O : "Siap, cara terakhir dengan mengaktifkan alat komunikasi alias HP nya,"
  S : "Panggil dia kembali,"

  Begitu tombol pemanggil diaktifkan terdengar suara lagu dari speaker markas ...

  "ABG tua tingkahmu smakin gila," lagu ABG tuanya Fitri Carlina menginterupsi di markas.

  ... Telepon pun diangkat,

  P : "Panggilan dikopi siap menerima instruksi, ganti,"
  S : "Kenapa di HP kamu ada musik seperti itu?"
  P : " Ooh .. itu namanya RBT pak, di kota saya itu sudah biasa,"
  S : "Ini jalur militer, jangan main-main kamu! Kamu ada di depan bom yang bisa membunuh kamu,"
  P : "Siap dimengerti,"

  Di markas, sersan di bantu asistennya membuka buku dan mecari data tentang jenis bom yang tengah mereka hadapi.

  S : "Prajurit, tolong cari tahu dari mana asalnya yang tadi, saya tunggu datanya!"
  P : "Siap ..!! Asalnya dari Banyuwangi, lahir 29 Mei 1987, genre dangdut, pekerjaan penyanyi,"
  S : "AAAAARRGGGHHH *bunyi menggigit sesuatu yang keras* Data bom yang saya minta!!!"
  P : "Maaf Pak, bom sudah saya lokalisir hanya tersisa 5 kabel, mohon instruksi. Ganti,"

  ..

  S : "Sekarang kamu potong kabel yang warnanya hijau,"
  P : "Siap laksanakan!"
  S : "Bagaimana keadaan bomnya? Apakah sudah mati?"
  P : "Siap, belum Pak. Malah semakin cepat!"
  S : "Kok begitu? Kamu tadi potong kabel warna apa?"
  P : "Hijau Pak,"
  S : "Ya sudah, kalau begitu sekarang cepat kamu ambil tindakan,"
  P : "Nggak bisa Pak,"
  S : "Kenapa?"
  P : "Saya gak bawa koin. Kan, kalau ada koin nanti bisa diulang dari awal,"
  S : "Enak aja! Emangnya kamu kira mesin ding dong apa?"
  P : "Beneran Pak, tadi saya potong kabel hijau. Bapak salah baca kali,"
  S : "N
  P : "Merah, Pink, Hijau, Oranye,"
  S : "Kok hijaunya ada 2?"
  P : "Iya Pak, ada hijau langit ada juga hijau daun,"
  S : "Ngaco kamu, langit itu warnanya biru bukan hijau!"
  P : "Langit di kampung saya warnanya hijau, Pak! Sekali-kali bapak main ke kampung saya."
  S : "Berarti taadi kamu potong yang hijau langit!!! Gembleng!"
  P : "Iya, komandan! Siap menerima instruksi!

  Sersan di markas cuma bisa geleng-geleng kepala, sambil berbisik ke bawahannya,

  S : "Bilangin ke personalia, kapan-kapan kalau mau merekrut anggota tanya dulu di daerah asal mereka warna langitnya apa?"

  Sementara dari alat komunikasi sang Prajurit memanggil-manggil,

  P : "Elang dua ke Elang satu, kondisi darurat bom akan segera meledak. Minta instuksi segera, ganti!"
  S : "Ok, operasi saya ambil alih. Sekarang kamu ikuti semua instruksi dan ucapan saya,"
  P : "Siap laksanakan,"
  S : "Asyha .."
  P : "Asyha .." *meski bingung si prajurit tetap mengikuti*
  S : "Dualla .."
  P : "Dualla .."
  S : "Ilaa .."
  P : "Ilaa .."
  S : "Haillallah .."
  P : "Haillallah .."
  S : "Wa Asyhaduanna .."
  P : "Wa Asyhaduanna .."
  S : "Muhammadar .."
  P : " Muhammadar.."
  S : "Rasulullah .."
  P : "Rasulullah .."

  Nit .. Nit ... Nit ..

 DUARRR!!

 Selamat jalan prajurit. Gyahahaha ...

 Maaf kalau gak lucu dan maaf kalau baru ngepos lagi.


  


    Pertama

   
  Pada suatu hari, ada seorang pasien bernama Joko yang akan melakukan operasi amandel untuk yang pertama kali.

   "Ada apa Joko? Kenapa tegang sekali? Ini kan cuma operasi amandel, tidaak sampai tujuh hari tujuh malaam kok sakitnya," canda si Dokter.

   "Ng ... ng ... nggak cuma. Ah, iya saya tegang soalnya ini pertama kalinya saya dioperasi. Saya hanya takut akan kenapa-napa, kan saya masih muda, dok," ujar Joko (nyaris pingsan).

   "Rileks aja Jok, saya aja yag baru pertama kali mengoperasi santai banget kok!" kata si Dokter santai. Pasien mati.

Kalau g lucu komen ya. Maaf baru bisa ngepost lagi.