Friday, August 23, 2013

Abu Nawas 
Disadarkan Pengemis

  Pada suatu hari, Abu Nawas bertemu seorang pengemis laki-laki. Pengemis itu meminta makanan karena sudah beberapa hari dia belum makan. Namun, Abu Nawas tidak memberinya makanan melainkan memberinya beberapa pertanyaan.
" Mengapa engkau mengemis? Apa engkau tidak memiliki pekerjaan?" tanya Abu Nawas.

"Sebetulnya saya sudah berusaha mencari pekerjaan, tapi tidak ada satu pun orang yang menerima saya untuk bekerja," jawab sang pengemis.

"Apakah engkau mau pekerjaan meskipun itu pekerjaan yang berat sekalipun?" tanya Abu Nawas.

"Ya, asalkan pekerjaan itu halal, saya mau tuan," jawab si pengemis.

  Kemudian, Abu Nawas mengajak sang pengemis pergi ke rumah temannya, Abu Wardah. Sesampainya di rumah Abu Wardah, Abu Nawas mengetuk pintu,

"Tok ... tok ... Assalamu'alaikum Ya .. Abu Wardah," ucap Abu Nawas.

"Wa'alaikum salam, ah ... ternyata sahabatku Abu Nawas! Apa kabarnya?" tanya Abu Wardah.

"Alhamdulillah baik, ini ada seorang pengemis yang sedang mencari pekerjaan. Apakah kamu mau menerimanya untuk bekerja di rumahmu?" tanya Abu Nawas.

"Dengan senang hati, tetapi aku harus mengetesnya terlebih dahulu," terima Abu Wardah.

"Ok, terima kasih. Aku pamit dulu ya, assalamu'alaikum." pamit Abu Nawas.

  Singkat cerita akhirnya si pengemis pun dites dengan disuruh memangkas rumput. Ternyata, dia merupakan seorang pekerja yang rajin serta cekatan. Dalam waktu singkat pekerjaan itu dapat ia selesaikan.

  Abu Wardah pun kagum dan memberinya pekerjaan lain yaitu memisahkan seember kurma menjadi tiga bagian. Yang bagus di keranjang pertama, yang lumayan bagus di keranjang kedua, dan yang tidak bagus diletakkan di keranjang terakhir. Namun, ia lupa untuk menjelaskan bagaimana cara membedakannya.

  Keesokan harinya Abu Nawas datang untuk menanyakan kabar sang pengemis. Abu Wardah menjelaskan bahwa sang pengemis  sangat terampil dalam memangkas rumput di ladangnya. Maka dari itu, Abu Wardah memberikan pekerjaan yang lebih sulit kepadanya.

  "Sedang apa dia sekarang?" tanya Abu Nawas.

  "Dia sedang aku suruh memilah-milah kurma. Mari kita lihat ke sana, siapa tahu pekerjaannya sudah selesai," kata Abu Wardah.

  Sesampainya dibelakang, Abu Nawas dan Abu Wardah terkejut ketika melihat sang pengemis terdtidur pulas. Dengan penasaran, Abu Wardah membangunkan si pengemis.

  "Mengapa engkau tidak menyelesaikan pekerjaanmu?" tanya Abu Wardah.

  "Ma'af tuan, kalau hanya memindahka kurma sesungguhnya itu mudah, yang sulit itu bagaimana cara membedakan kurma mana yang bagus, lumayan bagus, dan kurang bagus." jawab sang pengemis.

  "Sesungguhnya itu tak terpikirkan olehku sebelumnya," kata Abu Wardah.

  Abu Nawas pun tersenyum mendengarnya. Ia pun menegur Abu Wardah yang hanya bisa memberikan perintah, tetapi tidak mengajarinya dengan baik.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment